Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Santo Eulogius

Perayaan : 11 Maret
Santo Eulogius

Menjadi Imam

Eulogius hidup pada abad kesembilan. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang dan ia mendapatkan pendidikan yang baik. Sementara ia belajar dari bahan-bahan pelajarannya, ia belajar juga dari teladan baik para gurunya. Eulogius suka sekali membaca dan mendalami Kitab Suci. Hal ini membantunya mencintai Sabda Tuhan. Ia rindu mewartakan Sabda Tuhan kepada semua orang. Ketika dewasa, ia menjadi seorang imam dan pemimpin suatu sekolah yang terkenal.

Penaklukan Spanyol

Sayang sekali; kaum Muslim kemudian menyerbu dan menaklukkan Spanyol. Para penguasa baru ini sangat membenci kekristenan. Pertama-tama mereka berusaha membuat orang-orang kristen untuk murtad dan meninggalkan iman mereka. Jika menolak maka mereka akan dijebloskan ke dalam penjara atau dibunuh.

Mati daripada Mengingkari Iman

Eulogius dan uskupnya dijebloskan ke dalam penjara bersama banyak umat Kristiani lainnya. Di penjara, Eulogius membaca Kitab Suci keras-keras demi menyemangati para tawanan lainnya. Sementara mendengarkan dengan seksama, rasa gentar mereka pun lenyap. Mereka tak lagi takut untuk mati bagi Yesus. Dalam masa itulah, St Eulogius menulis sebuah buku yang mendorong umat Kristiani untuk lebih memilih mati daripada mengingkari iman mereka yang kudus.

Wafat Sebagai Martir

Eulogius sendiri rindu menjadi seorang martir. Tetapi, ia kemudian dilepaskan dari penjara. Begitu dibebaskan, Santo Eulogius mulai berkhotbah dan mempertobatkan banyak orang yang hendak murtad. Hal ini membuat para bekas penawannya menjadi begitu murka hingga mereka menangkapnya kembali. Di hadapan pengadilan pemerintah penjajah muslim, Santo Eulogius dengan gagah berani memaklumkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Eulogius kemudian dijatuhi hukuman mati dan ia mempersembahkan hidupnya bagi Yesus pada tahun 859.

© ignasiusevan.blogspot.com